RESEP HERBAL HNI HPAI untuk HIV :
– Procumin Habbatussauda / Procumin Propolis : 3 x 2 softgel
– Gamat Kapsul : 3 x 2 kapsul
– Madu Multiflora / Madu Habbat : 3 x 2 sdm
– Sinai Olive Oil : 2 x 1 sdm
– HNI Coffee : Pagi-sore @1 sachet
HIV ( Human Immunodeficiency Virus ) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, khususnya sel CD4 (sel T), yang merupakan bagian dari sel darah putih yang melawan infeksi. Ketika jumlah sel CD4 menurun, sistem kekebalan tubuh melemah, membuat tubuh rentan terhadap infeksi dan penyakit. Jika tidak diobati, ia dapat berkembang menjadi AIDS ( Acquired Immunodeficiency Syndrome ) , tahap akhir dari infeksi HIV yang ditandai dengan sistem kekebalan tubuh yang sangat lemah.

Gejala yang Ditimbulkan
Gejala pada penderita HIV dan AIDS memiliki beberapa tahapan, sebagai berikut:
Tahap Awal HIV (Infeksi Akut)
Gejala awalnya seringkali mirip dengan flu dan muncul dalam 2-4 minggu setelah paparan. Gejala ini mungkin termasuk:
- Demam
- Sakit kepala
- Nyeri otot dan sendi
- Sakit tenggorokan
- Ruang kulit
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Kelelahan
Tahap Laten Klinis (Infeksi Kronis HIV)
Setelah gejala awal mereda, infeksi memasuki fase laten, di mana virus masih aktif tetapi bereplikasi pada tingkat yang sangat rendah. Fase ini dapat berlangsung selama bertahun-tahun tanpa gejala yang jelas. Namun, ia akan terus merusak sistem kekebalan tubuh.
AIDS
Ketika sudah berkembang menjadi AIDS, sistem kekebalan tubuh hampir hancur total, dan individu menjadi sangat rentan terhadap infeksi oportunistik dan kanker tertentu. Gejalanya seperti berikut ini:
- Penurunan berat badan yang cepat
- Demam yang sering atau berkeringat di malam hari
- Kelelahan ekstrem tanpa alasan yang jelas
- Pembengkakan kelenjar getah bening yang berlangsung lebih dari tiga bulan
- Diare yang berlangsung lebih dari seminggu
- Bercak putih di mulut, lidah, atau tenggorokan
- Masalah Pernapasan
- Pendarahan atau memar tanpa sebab yang jelas
Penyebab HIV dan AIDS
Penularan dapat melalui cairan tubuh tertentu dari orang yang terinfeksi, seperti:
- Darah
- Manipol udara
- Cairan pra ejakulasi
- cairan vagina
- ASI
Penularan dapat terjadi melalui:
- Hubungan seksual tanpa kondom dengan seseorang yang terinfeksi.
- Berbagi jarum suntik dengan seseorang yang terinfeksi.
- Dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, atau menyusui (tanpa pengobatan antiretroviral).
- Transfusi darah dengan darah yang terkontaminasi (walaupun ini jarang terjadi di negara-negara dengan prosedur skrining darah yang ketat).
Pencegahan HIV dan AIDS
Beberapa langkah untuk mencegah penularannya meliputi:
- Penggunaan Kondom: Menggunakan kondom saat berhubungan secara seksual konsisten dan benar.
- Pengujian Rutin: Tes HIV secara teratur, terutama jika Anda berisiko tinggi.
- Profilaksis Prakejadian (PrEP): Mengonsumsi obat antiretroviral oleh orang yang bukan penderita tetapi berisiko tinggi untuk mencegah infeksi.
- Profilaksis Pascakejadian (PEP): Mengonsumsi obat antiretroviral setelah kemungkinan paparan virus untuk mencegah infeksi, yang harus dimulai dalam 72 jam setelah paparan.
- Tidak Berbagi Jarum Suntik: Hindari berbagi jarum suntik dan alat suntik lainnya.
- Pengobatan pada Ibu Hamil: Ia menerima ART untuk mengurangi risiko penularan pada bayi mereka.
Pengobatan HIV dan AIDS
Cara pengobatan bagi penderita memiliki sedikit perbedaan sesuai tahapannya. Berikut penjabarannya:
Pengobatan HIV
Terapi Antiretroviral (ART): Ini adalah pengobatan utama untuk HIV, yang melibatkan penggunaan kombinasi obat antiretroviral (ARV) untuk menekan replikasi virus. ART dapat menurunkan viral load dalam darah ke tingkat yang tidak terdeteksi, yang memungkinkan penderitanya untuk hidup sehat dan mengurangi risiko penularan virus ke orang lain.
Pengobatan AIDS
Ketika telah berkembang menjadi AIDS, pengobatan melibatkan pengelolaan infeksi oportunistik dan kondisi lain yang terkait. ART tetap merupakan komponen penting dari pengobatan untuk menekan virus dan meningkatkan kualitas hidup.
Kesimpulan
HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dan dapat berkembang menjadi AIDS jika tidak diobati. Meskipun tidak ada obat yang pasti, pengobatan dengan terapi antiretroviral (ART) dapat mengendalikan virus, memungkinkan orang yang terinfeksi untuk hidup sehat dan mengurangi risiko penularan. Pencegahan dan pengelolaan yang baik sangat penting untuk mengurangi dampak penyakit ini.
Baca juga artikel lainnya:
https://resepherbalhni.id/kanker-serviks-penyebab-gejala-diagnosis-dan-pengobatan/