RESEP HERBAL HNI HPAI untuk Autoimun :
– Madu S Jaga : 3 x 1 sdm
– Gamat Kapsul : 2 x 2 kapsul
– Deep Squa : 3 x 2 kapsul
– Procumin Habb. vit. E : 2×2 softgel
Autoimun adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel-sel dan jaringan tubu h sendiri, seolah-olah mereka adalah benda asing atau patogen. Akibatnya, berbagai penyakit autoimun dapat terjadi, yang dapat mempengaruhi berbagai organ dan sistem tubuh.
Gejala yang Ditimbulkan
Gejala penyakit ini dapat bervariasi tergantung pada jenis penyakit dan organ yang terkena. Namun, beberapa gejala umumnya meliputi:
1. Kelelahan : Rasa lelah yang tidak biasa dan berkepanjangan meskipun sudah cukup istirahat.
2. Nyeri Sendi : Nyeri, pembengkakan atau kekakuan pada sendi, sering terlihat pada kondisi seperti rheumatoid arthritis.
3. Ruam Kulit: Munculnya ruam atau bercak kulit yang tidak biasa, seperti pada lupus eritematosus sistemik (SLE).
4. Demam Ringan: Demam yang tidak dapat dijelaskan dan tidak merespon obat-obatan.
5. Penurunan Berat Badan yang Tidak Diinginkan: Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas.
6.Membantu Menelan atau Nyeri Tenggorokan : Terjadi pada kondisi seperti lupus atau scleroderma.
7. Kelemahan Otot: Kelemahan pada otot yang tidak dapat dijelaskan, yang sering terjadi pada miastenia gravis.
8. Masalah Pencernaan: Gejala seperti diare, nyeri perut, atau gangguan pencernaan yang bisa terjadi pada penyakit seperti penyakit Crohn atau kolitis ulserativa.
Penyebab Autoimun
Penyebab pasti dari penyakit ini belum sepenuhnya dipahami, namun beberapa faktor yang dapat memicu atau meningkatkan risikonya meliputi:
1. Genetika: Riwayat keluarga dengan penyakit yang sama dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengembangkan kondisi serupa.
2. Faktor Lingkungan: Paparan terhadap infeksi, bahan kimia, atau toksin tertentu dapat memicu respons kekebalan tubuh yang tidak normal.
3. Hormon: Perubahan hormon seperti yang terjadi selama kehamilan atau menopause dan dapat berperan dalam pengembangan penyakit ini. Beberapa penyakit autoimun lebih umum pada wanita dibandingkan pria.
4. Stres: Stres fisik atau emosional yang berlebihan dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
5. Infeksi: Infeksi virus atau bakteri dapat memicu atau menghidupi penyakit ini dengan mengubah cara sistem kekebalan tubuh meresponsnya.
6. Kebiasaan Makan dan Gaya Hidup: Beberapa pola makan atau gaya hidup, seperti diet yang tidak seimbang, dapat berperan dalam meningkatkan risiko penyakit autoimun.
7. Gangguan Imunologi: Disfungsi dalam cara sistem kekebalan tubuh mengenali dan menyerang patogen juga dapat menyebabkan serangan terhadap jaringan tubuh sendiri.
Penting untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat dari dokter jika Anda mengalami gejala yang mencurigakan atau memiliki kekhawatiran tentang penyakit autoimun. Pengelolaan penyakit autoimun sering kali melibatkan kombinasi terapi medis, perubahan gaya hidup, dan dukungan emosional untuk mengontrol gejala dan meningkatkan kualitas hidup.
Baca artikel lainnya:
https://resepherbalhni.id/apa-itu-autoimun-kronis-lupus/